Bagi para pengguna Linux, baik administrator server, developer, maupun pengguna biasa, direktori /tmp
dan /var/tmp
adalah tempat yang sering kita jumpai. Kedua direktori ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan file-file sementara (temporary) bagi sistem dan aplikasi. Namun, apa perbedaan mendasar di antara keduanya? Dan mengapa sistem operasi Linux menyediakan dua direktori yang tampaknya memiliki fungsi serupa?
Jawabannya terletak pada Filesystem Hierarchy Standard (FHS), yaitu panduan yang mengatur struktur direktori di sistem operasi mirip Unix. FHS mendefinisikan perbedaan penggunaan antara /tmp
dan /var/tmp
yang krusial untuk manajemen sistem yang benar.
Mari kita bahas satu per satu.
Apa itu Direktori /tmp?

Direktori /tmp
adalah tempat umum untuk menyimpan file sementara yang dibuat oleh berbagai program dan pengguna. Sesuai namanya, /tmp
(singkatan dari temporary) adalah untuk file yang memiliki masa pakai sangat singkat.
Karakteristik:
-
Keberlangsungan File (Persistence): Ini adalah perbedaan paling penting. Isi dari direktori
/tmp
akan dibersihkan secara otomatis saat sistem di-reboot. Pada banyak sistem Linux modern yang menggunakansystemd
, file-file lama di sini juga dapat dihapus secara berkala oleh layanantmpfiles
. - Fungsi: Digunakan untuk file-file yang tidak diperlukan lagi setelah sesi penggunaan selesai atau setelah sistem dimatikan. Contohnya adalah file sementara yang dibuat oleh web server saat mengunggah file atau file cache yang bisa dibuat ulang dengan cepat.
-
Lokasi: Direktori ini biasanya terletak di partisi root (
/
).
Contoh Penggunaan:
- File sementara yang dihasilkan oleh editor teks saat Anda mengedit dokumen.
- File sesi web yang dibuat oleh web server.
- File temporary saat kompilasi program.
Apa itu Direktori /var/tmp?

Direktori /var/tmp
juga merupakan tempat penyimpanan file sementara, namun dengan aturan yang berbeda. Direktori ini dirancang untuk file sementara yang harus bertahan melewati proses reboot.
Karakteristik:
-
Keberlangsungan File (Persistence): File di dalam direktori
/var/tmp
tidak akan dihapus secara otomatis saat sistem di-reboot. File-file di sini hanya akan dihapus setelah jangka waktu tertentu (misalnya, 30 hari), atau jika ada program yang secara eksplisit menghapusnya. - Fungsi: Digunakan untuk file yang bersifat sementara namun penting untuk dijaga keberlangsungannya, bahkan jika sistem mengalami restart.
-
Lokasi: Direktori ini biasanya berada di partisi
/var
, yang merupakan partisi untuk file-file yang dapat bervariasi ukurannya.
Contoh Penggunaan:
- Cache aplikasi yang membutuhkan waktu lama untuk dibangun kembali, seperti cache saat instalasi paket.
- File log sementara yang perlu dianalisis setelah sistem mengalami restart.
- File instalasi program yang diunduh dan perlu diakses setelah reboot untuk melanjutkan proses instalasi.
Tabel Perbandingan /tmp dan /var/tmp
Fitur | /tmp | /var/tmp |
Keberlangsungan File | Dihapus saat reboot | Tidak dihapus saat reboot |
Tujuan FHS | Penyimpanan file sementara yang volatil | Penyimpanan file sementara yang lebih persisten |
Penggunaan Umum | File sesi, file sementara kompilasi | Cache aplikasi, file instalasi, file yang bertahan lama |
Lokasi Standar | / | /var |
Kapan Menggunakan /tmp dan /var/tmp?
Memilih direktori yang tepat sangatlah penting untuk menghindari kehilangan data yang tidak terduga atau membuang-buang sumber daya.
-
Gunakan
/tmp
jika:- File tersebut tidak penting dan bisa hilang kapan saja.
- File tersebut hanya diperlukan dalam satu sesi kerja atau sebelum sistem dimatikan.
- Anda mengkhawatirkan file tersebut menumpuk dan memakan ruang penyimpanan yang berharga.
-
Gunakan
/var/tmp
jika:- File tersebut harus tetap ada meskipun sistem di-reboot.
- File tersebut adalah cache besar yang membutuhkan waktu lama untuk dibuat ulang.
- Anda membutuhkan file tersebut untuk proses yang berlanjut setelah sistem dihidupkan kembali.
Kesimpulan
Meskipun keduanya berfungsi untuk menyimpan file sementara, perbedaan fundamental antara /tmp
dan /var/tmp
adalah pada keberlangsungan file setelah reboot. Menggunakan /tmp
untuk file yang bersifat volatil dan /var/tmp
untuk file yang lebih persisten adalah praktik terbaik yang sesuai dengan standar Linux. Memahami perbedaan ini tidak hanya membantu Anda mengelola server dengan lebih efisien, tetapi juga mencegah potensi masalah kehilangan data di masa depan.